"Kolonial Thailand yang selama ini menganggap bahwa merekalah yang paling kuat dan paling hebat di kawasan Asia Tenggara ini. Kini dapat lihat kekuatan tentara kolonial Thailand mula runtuh oleh kekuatan Pejuang Kemerdekaan Patani"
Perjuangan masyarakat Melayu Patani dalam serbuan di Markas tentara Thailand di Narathiwat tahun 2004 membuahkan hasil yang gemilang. BBC London melaporkan, aksi 50 personel Tentara Pembebasan Patani itu mengejutkan angkatan bersenjata kolonial Thailand yang selama ini menganggap bahwa merekalah yang paling kuat dan paling hebat di kawasan Asia Tenggara ini.
Serangan pejuang Melayu Patani di markas tentara Pileng (4/1/2004) di provinsi Narathiwat itu telah mencoreng wajah para jenderal Thailand yang angkuh, karena kelemahan mereka terbongkar. Maka runtuhlah mitos rakyat bahwa pejuang Patani tak akan bisa melumpuhkan kekuatan tentara Thailand yang kaya dengan berbagai senjata canggih.
Pileng 1
Sebuah serangan Pejuang Melayu Patani yang dilancarkan ke sebuah markas militer Pileng awal tahun (4/1/2004) yang mengakibatkan tewasnya empat tentara dan dirampoknya 414 pucuk senjata di larikan.
Serangan-serangan itu bisa dipandang serius dari segi keamanan pada umumnya di wilayah Thailand Selatan yang majoriti penduduknya adalah muslim. Luasnya pembakaran sekolah serta dalam serangan-serangan terhadap gudang militer memberi kesan bahwa hal itu dilakukan oleh kelompok terorganisir. Di samping itu, juga terdapat sejumlah bukti adanya latihan militer dalam aksi-aksi itu. Apabila mengamati insiden yang terjadi dalam tahun-tahun belakangan, maka gelombang serangan terakhir ini bukanlah sesuatu yang benar-benar baru. Dari sisi itu, maka serangan terakhir ini tidaklah baru. Belum ada serangan besar lainnya di Asia Tenggara. Sejumlah kalangan mencoba menginternasionalisasikan masalah ini tanpa adanya bukti yang kuat. Memang serangan-serangan itu memiliki dimensi lokal dan internasional.
Pileng 2
Empat tentara tewas dan tujuh orang cedara parah akibat serangan puluhan orang bersenjata di Barak Militer Thailand di Provinsi Narathiwat pada khamis (01/01/11).
Serangan kali ini menunjukkan tingkat koordinasi yang jauh lebih besar daripada serangan-serangan sebelumnya.
Dalam serangan ini sekira 50 anggota geriliya melakukan penyerangan ke sebuah markas militer. Insiden ini menyebabkan aksibaku tembak dengan pihak militer Thailand .
Selain melakukan penyerangan, kelompak geriliya ini juga mengambil 50 senapan dan sekiralima ribu peluru. Mereka juga meledakan bom dan membakar dua rumah serta sebuah tenda di dalam pangkalan militer tersebut.
Angkatan BersenjataThailand mengatakan, dalam serangan kali ini para geriliya menyerang basis militer itu dari depan dan belakang.
Mengantisipasi serangan itu, pihak Angkatan DaratThailand telah mengerahkan 60.000 pasukan di Thailand Selatan untuk memerangi kelompak geriliya ini.
Sebagaimana dilansir BBC, kelompok-kelompok geriliya itu tidak banyak diketahui. Tetapi diperkirakan, mereka beroperasi dalam sel-sel mandiri yang terdiri dari beberapa orang tanpa hirarki kepemimpinan yang kuat.
Serangan pejuang Melayu Patani di markas tentara Pileng (4/1/2004) di provinsi Narathiwat itu telah mencoreng wajah para jenderal Thailand yang angkuh, karena kelemahan mereka terbongkar. Maka runtuhlah mitos rakyat bahwa pejuang Patani tak akan bisa melumpuhkan kekuatan tentara Thailand yang kaya dengan berbagai senjata canggih.
Pileng 1
Sebuah serangan Pejuang Melayu Patani yang dilancarkan ke sebuah markas militer Pileng awal tahun (4/1/2004) yang mengakibatkan tewasnya empat tentara dan dirampoknya 414 pucuk senjata di larikan.
Serangan-serangan itu bisa dipandang serius dari segi keamanan pada umumnya di wilayah Thailand Selatan yang majoriti penduduknya adalah muslim. Luasnya pembakaran sekolah serta dalam serangan-serangan terhadap gudang militer memberi kesan bahwa hal itu dilakukan oleh kelompok terorganisir. Di samping itu, juga terdapat sejumlah bukti adanya latihan militer dalam aksi-aksi itu. Apabila mengamati insiden yang terjadi dalam tahun-tahun belakangan, maka gelombang serangan terakhir ini bukanlah sesuatu yang benar-benar baru. Dari sisi itu, maka serangan terakhir ini tidaklah baru. Belum ada serangan besar lainnya di Asia Tenggara. Sejumlah kalangan mencoba menginternasionalisasikan masalah ini tanpa adanya bukti yang kuat. Memang serangan-serangan itu memiliki dimensi lokal dan internasional.
Pileng 2
Empat tentara tewas dan tujuh orang cedara parah akibat serangan puluhan orang bersenjata di Barak Militer Thailand di Provinsi Narathiwat pada khamis (01/01/11).
Serangan kali ini menunjukkan tingkat koordinasi yang jauh lebih besar daripada serangan-serangan sebelumnya.
Dalam serangan ini sekira 50 anggota geriliya melakukan penyerangan ke sebuah markas militer. Insiden ini menyebabkan aksi
Selain melakukan penyerangan, kelompak geriliya ini juga mengambil 50 senapan dan sekira
Angkatan Bersenjata
Mengantisipasi serangan itu, pihak Angkatan Darat
Sebagaimana dilansir BBC, kelompok-kelompok geriliya itu tidak banyak diketahui. Tetapi diperkirakan, mereka beroperasi dalam sel-sel mandiri yang terdiri dari beberapa orang tanpa hirarki kepemimpinan yang kuat.
Tindakan yang berani.Teruskan saudaraku usaha memerangi penjajah Siam.Berakhirlah dan runtuhlah istana keangkuhan penjajah Siam
BalasPadam