CORETAN PENDERITAAN
by Jeritan Rakyat Patani
(JRP Post)Dalam keramaian terdengar suara Takbir seorang bapa, mengenang hiba kepergian anaknya, menanggung luka yang tercalar pada badan anak tercinta, Tiada tangisan yang mampu menandingi tangisan dendamnya, dalam bingung dia bertanya-tanya, bagaiman teriakan anakku ketika besi panas menusuk ke badannya, apa ucapan dia semasa pukulan hina tertimpa dimukanya, bagaimana perasaannya ketika melihat darahnya membasahi tanah. Bagaiama dia menahan pisau yang mencincang lehernya.
Apakah ada yang senang akan derita ini?! Ya.. Sudah pasti ada yang senang! Mereka (kafir siam) pasti bertepuk sorak melihat air mata keluarganya. Sedang ada yang bermabuk-mabukan, anak ini dizalimi tanpa belas kasihan. Sedang ada yang bersenang-senang dengan motor baru, anak ini menanggung sakit menangis pilu. Sampai bila akan berakhir pembunuhan kejam seperti ini, mengenang seorang ibu yang mengandungkannya seorang diri. Walau tangisan air mata darah, ia sedar bahwa anaknya takkan kembali.
Fikirkan wahai bapa, jika ini anak kebanggaanmu. fikirkan wahai ibu, jika ini anak kesayanganmu. Fikirkan wahai kakak, jika ini adik yang kamu manjakan. Yang mana kalian mahu. Memanggung hiba kepergian mereka atau memilih jalan supaya ini tidak menimpa kalian?! Pilihan memanglah mudah, tapi kenyataannya amat sukar untuk dilaksanakan jika tiada niat dan usaha. Apa yang akan kita lakukan, bagaimana akan kita laksanakan, dan bila akan kita betindak itu semua ada pada kita dan kitalah yang menentukan.
Jeritan Rakyat mencoret tulisan ini bertujuan mengingati pemergian 3 pemuda ini dan juga mengingatkan kita tentang pengorbanan saudara-saudara kita yang lain. Saya coret tulisan ini agar kita tidak lupa akan segala kejadian dan peristiwa yang mengerikan lagi menyedihkan di bumi islam dan di Patani khususnya. Jeritan Rakyat juga pernah mengalami kehilangan yang dahsyat dan pernah merasai di khianati. Dari sinilah Jeritan Rakyat mendapat ilham untuk menulis. Saya menulis apa saja yang terlintas di kepala agar media ini tidak sepi dengan peringatan-peringatan pada sahabat sekalian walaupun isi kandungan tidaklah begitu bagus. Menulis agar fikiran anak muda yang cacat akibat penjajahan panjang ini supaya kembali sembuh. KENANGLAH SETIAP PEMERGIAN KERANA ITU AKAN MENJADI SUMBER BAGI LANGKAH KITA SELANJUTNYA.
TIADA ADA KALAH DALAM PERJUANGAN INI MENANG ATAU SYAHID.
by Jeritan Rakyat Patani
(JRP Post)Dalam keramaian terdengar suara Takbir seorang bapa, mengenang hiba kepergian anaknya, menanggung luka yang tercalar pada badan anak tercinta, Tiada tangisan yang mampu menandingi tangisan dendamnya, dalam bingung dia bertanya-tanya, bagaiman teriakan anakku ketika besi panas menusuk ke badannya, apa ucapan dia semasa pukulan hina tertimpa dimukanya, bagaimana perasaannya ketika melihat darahnya membasahi tanah. Bagaiama dia menahan pisau yang mencincang lehernya.
Apakah ada yang senang akan derita ini?! Ya.. Sudah pasti ada yang senang! Mereka (kafir siam) pasti bertepuk sorak melihat air mata keluarganya. Sedang ada yang bermabuk-mabukan, anak ini dizalimi tanpa belas kasihan. Sedang ada yang bersenang-senang dengan motor baru, anak ini menanggung sakit menangis pilu. Sampai bila akan berakhir pembunuhan kejam seperti ini, mengenang seorang ibu yang mengandungkannya seorang diri. Walau tangisan air mata darah, ia sedar bahwa anaknya takkan kembali.
Fikirkan wahai bapa, jika ini anak kebanggaanmu. fikirkan wahai ibu, jika ini anak kesayanganmu. Fikirkan wahai kakak, jika ini adik yang kamu manjakan. Yang mana kalian mahu. Memanggung hiba kepergian mereka atau memilih jalan supaya ini tidak menimpa kalian?! Pilihan memanglah mudah, tapi kenyataannya amat sukar untuk dilaksanakan jika tiada niat dan usaha. Apa yang akan kita lakukan, bagaimana akan kita laksanakan, dan bila akan kita betindak itu semua ada pada kita dan kitalah yang menentukan.
Jeritan Rakyat mencoret tulisan ini bertujuan mengingati pemergian 3 pemuda ini dan juga mengingatkan kita tentang pengorbanan saudara-saudara kita yang lain. Saya coret tulisan ini agar kita tidak lupa akan segala kejadian dan peristiwa yang mengerikan lagi menyedihkan di bumi islam dan di Patani khususnya. Jeritan Rakyat juga pernah mengalami kehilangan yang dahsyat dan pernah merasai di khianati. Dari sinilah Jeritan Rakyat mendapat ilham untuk menulis. Saya menulis apa saja yang terlintas di kepala agar media ini tidak sepi dengan peringatan-peringatan pada sahabat sekalian walaupun isi kandungan tidaklah begitu bagus. Menulis agar fikiran anak muda yang cacat akibat penjajahan panjang ini supaya kembali sembuh. KENANGLAH SETIAP PEMERGIAN KERANA ITU AKAN MENJADI SUMBER BAGI LANGKAH KITA SELANJUTNYA.
TIADA ADA KALAH DALAM PERJUANGAN INI MENANG ATAU SYAHID.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan