Disusun Oleh: Ben (Sekedar Pemerhati Konflik di Patani)
Apa itu Gencatan Senjata
Gencatan senjata
bukanlah kesepakatan damai, meskipun tujuannya adalah pemberhentian
bentrokan bersenjata, mencegah terjadinya kekerasan. Pencegahan
tersebut mungkin saja tidak jelas sampai kapan berlakunya atau hanya
berlaku dalam rentang waktu tertentu. Sebuah perjanjian gencatan
senjata tidak mengakhiri perang antara pihak-pihak yang bertikai.
Perang akan terus berlanjut dengan segala implikasinya bagi pihak-pihak
yang bertikai dan pihak-pihak netral.
Sebuah gencatan
senjata adalah penghentian kekerasan dalam suatu rentang waktu yang
disetujui oleh pihak-pihak yang bertikai. Gencatan senjata bukan
perdamaian parsial atau temporer; gencatan senjata hanya merupakan
penundaan operasi militer dalam skala tertentu yang disetujui oleh
kedua belah pihak.
فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ“janganlah kalian lemah dan minta damai padahal kalianlah yang di atas dan Allah (pun) beserta kalian, dan Dia sekali-kali tidak mengurangi (pahala) amal-amal kalian”(Q.S. Muhamad: 35).
Isi Statement Gencatan Senjata
Pemahaman umum
antara Dewan Keamanan Nasional Thailand dan Barisan Revolusi Nasional
(BRN), kelompok inti yang mewakili masyarakat Melayu Selatan Thailand,
untuk mencapai Gagasan Perdamaian Ramadan 2013 adalah batu loncatan
guna mencapai perdamaian di provinsi itu.
Fasilitator
Pemerintah Malaysia untuk Kelompok Kerja Gabungan Proses Dialog
Perdamaian (JWG-PDP) di Thailand Selatan, Datuk Seri Ahmad Zamzamin
Hashim, mengatakan dia optimistis dan percaya diri bahwa gagasan
tersebut akan diperpanjang melampaui periode yang disepakati.
'Gagasan
Perdamaian Ramadan adalah bukti bahwa ada cahaya di ujung terowongan.
Kedua pihak menginginkan perdamaian di provinsi dan mereka telah
menunjukkan komitmen mereka,' katanya dalam konferensi pers di Kuala
Lumpur.
Dia mengatakan
Gagasan Perdamaian Ramadan 2013 tercapai, menyusul JWG-PDP keempat yang
diselenggarakan di Kuala Lumpur bulan Lalu.
Kelompok Pejuang
Kebebasan Patani, Angkatan Bersenjata Barisan Revolusioner Nasional
(BRN) Melayu Patani sebelum ini cuba mendukung dan mendorong
terlaksananya kesepakatan gencatan senjata bilateral dengan Pemerintah
Kolonial Siam Thailand. Pernyataan yang datang dari Ahmad Zamzamin
Hasyim, yang mewakili Malaysia, fasilitator perundingan negosiasi
perdamaian.
Dewan Keamanan
Nasional (NSC), yang merupakan negosiator utama untuk Thailand
mengatakan negaranya pasti menyetujui usulan yang datang dari statament
tersebut, sebab kita harus menghentikan pertumpahan darah yang
tersebut terjadi, terlebih saat ini pemerintah dan BRN tengah melakukan
perundingan damai.
Pemerintah
Thailand berjanji akan mematuhi semua aturan dalam sekepakatan gencatan
senjata yang nantinya akan membantu mengatur irama perundingan damai.
Lebih lanjut keputusan tersebut akan menumbuhkan sikap saling
pengertian atara dua belah pihak," kata Paradhon wakil negosiator utama
untuk Thailand.
Tanggal dan
Waktu Efektif, Delegasi pemerintah Thailand dan pejuang Patani dari
Barisan Revolusi Nasional (BRN) telah menyepakati 40 hari gencatan
senjata di provinsi ujung Selatan Thailand, menyatakan periode puasa
Ramadan sebagai "bulan bebas dari Senjata".
Periode
perdamaian yang disepakati berlangsung dari 10 Juli, awal Ramadhan di
Thailand, sampai 18 Agustus, menurut Ahmad Zamzamin Hasyim, yang
mewakili Malaysia, fasilitator perundingan negosiasi perdamaian.
Penetapan ini sangat penting untuk menyediakan jangka waktu tertentu
untuk menginformasikan gencatan senjata tersebut ke pos-pos mereka agar
perjanjian tidak dilanggar tanpa sengaja ketika sudah berlaku efektif.
Durasinya di
masa kini, ketentuan tersebut sering diatur, kemungkinan atas dasar
asumsi bahwa kesepakatan damai akan berlangsung dalam waktu dekat. Maka
perjanjian tersebut akan berlaku efektif hingga salah satu pihak
membatalkannya. Meskipun tidak ada ketentuan yang mengatur hal ini,
sangatlah penting bagi pihak yang hendak membatalkan perjanjian
tersebut untuk mengumumkan niatnya terlebih dahulu.
Dalam dekade
terakhir perjanjian gencatan senjata menjadi semakin penting perannya
sebagai perjanjian internasional karena fakta bahwa dalam sebagian
besar kasus perjanjian tersebut tidak didahului oleh perjanjian damai
seperti yang dahulu berlaku secara universal, namun tetap merupakan
sebuah perjanjian yang dapat mengakhiri kekerasan yang terjadi akibat
negara-negara yang bertikai.
Batas Demarkasi
dan Zona Netral "bebas dari Senjata" mencakup semua provinsi bergolak
di Thailand selatan seperti Narathiwat, Patani dan Yala dan lima
distrik yaitu Songkhla - Na Thawee, Sadao, Chana, The Pa dan Sabayoi.
"Thailand dan
BRN akan bekerja keras untuk memastikan Ramadhan 2013 akan menjadi
bulan bebas dari kekerasan untuk menunjukkan ketulusan, komitmen dan
keseriusan kedua belah pihak dalam mencari solusi untuk masalah umum
melalui platform dialog perdamaian JWG-PDP.
Langkah ini merupakan ujian serius pertama dari upaya mereka untuk mengakhiri kekerasan di meja perundingan.
Para pejuang
Patani akan menahan diri dari menargetkan pasukan keamanan, warga sipil
Budha dan properti, serta menjamin keamanan non-Muslim di wilayah itu,
kata pernyataan tersebut.
Sebagai
imbalannya, Thailand akan menahan diri dari "setiap tindakan-tindakan
agresif" pada masalah keamanan dan juga menjamin keamanan warga sipil
tanpa memandang agama, tambahnya.
Thailand akan terus bertanggung jawab terhadap tindakan pencegahan kejahatan dan pemantauan untuk tujuan keamanan publik.
"Setiap pihak
yang melanggar, mengganggu atau menyabot kesepakatan ini akan dianggap
sebagai pihak yang tidak mencintai damai dan tidak menghormati
statement," klaim pernyataan itu.
Kesepakatan ini
rentan dilanggar karena hanya merupakan persetujuan bersama secara
verbal dan tanpa penandatanganan hitam di atas putih.
Dewan Keamanan
Nasional (NSC), yang merupakan negosiator utama untuk Thailand, pasukan
militer dan polis telah berjanji untuk menurunkan serangan mereka pada
tersangka pejuang Patani dan memeriksa orang-orang etnis Melayu pada
Ramadhan.
Pemerintah juga
mengklaim telah mulai menarik tentara dari wilayah itu dan menggantinya
dengan polis dalam upaya untuk mengakhiri ketidakpercayaan masyarakat.
Selama periode
Gagasan Perdamaian Ramadhan, Dewan Keamanan Nasional Thailand akan
menjamin keamanan dan kesejahteraan semua warganya, terlepas apa latar
belakang, ras dan agamanya.
Ahmad Zamzamin
mengatakan, saat BRN akan memastikan tidak ada kekerasan terhadap
pasukan keamanan dan masyarakat, dan pihaknya juga menjamin hak,
kebebasan Dan keamanan non-Muslim.
'Setiap pihak
melakukan pelanggaran, mengganggu atau menyabotase pemahamanini akan
dianggap sebagai pihak yang tidak mencintai perdamaian, dan tidak
menghormati aspirasi serta keinginan rakyat Thailand,' katanya.
Ahmad Zamzamin
mengatakan Gagasan Perdamaian Ramadhan juga termasuk penarikan personel
militer Thailand dari desa-desa etnis Melayu di provinsi Thailand
Selatan.
Genjatan senjata adalah perjanjian temporal, akan selesai dengan berakhirnya masa atau dengan merusak perjanjian itu.
Allah berfirman:
فَمَا اسْتَقَامُوا لَكُمْ فَاسْتَقِيمُوا لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ“maka, selama mereka berlaku lurus terhadap kalian, hendaklah kalian berlaku lurus (pula) terhadap mereka” (Q.S. At-Taubah: 7).وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَى سَوَاءٍ“dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur” (Q.S. Al-Anfal; 58).
Pemerintah Thailand Mengkhianati Perjanjian Damai
Aparat Tentera
Karajaan Kolonial Siam Thailand menghianati Perjanjian gencatan
senjata, Kesepakatan gencatan senjata, pihak tentara Thailand telah
melakukan pelanggaran. Empat hari keadaan kelihatan aman dan damai.
Berlaku pembunuhan dua orang dari etnis Melayu terbunuh ditembak
tentara Thai yang ganas. Aparat Tentera melanggar lebih dulu menembak
penduduk sipil, tepat di seorang Guru TK (Tadika) Babo Lie atau
Muhammad Yalee Ali di desa Banang Kuwe daerah Banangsta yang terletak
di Provinsi Yala, waktu itu Selasa (16/07). Sebelum ini seorang laki
Melayu bernama Tolib Safi-e di tembak dan meninggal dunia sebelum
sehari dari penembakan guru TK pada Senin 15/07.
Juru bicara BRN
Hasan Toiyib mengklaim Kerajaan Thailand telah melanggar kesepakatan
gencatan senjata yang diselenggarakan Kuala Lumpur Malaysia. BRN segera
mengadukan kasus tersebut ke Fasilitator Ahmad Zamzamin. Jika tidak ada
tindak lanjut, BRN segera akan mengadakan perlawanan kembali terhadap
pemerinta Siam Thailand.
Penghianatan
Kerajaan Thailand ini dilaporkan ke JWG-PDP oleh Wakil BRN. Bahwa
penduduk sipil, Tolib Safi-e dan Muhammad Yalee Ali adalah mangsa yang
terbunuh pertama dalam perjanjian gencatan senjata antara Dewan
Keamanan Nasional (NSC), yang merupakan negosiator utama untuk Thailand
dan Wakil BRN.
Penembakan
pasukan aparat tentera Siam Thailand ke arah warga Melayu Patani merupa
pelanggaran gencatan senjata. Kerajaan siam Thailand adalah bangsa yang
paling mudah mengingkari kesepakatan dan siap menyerang warga Bangsa
Melayu Muslim Patani kapanpun Kerajaan Thailand mau menyerang, meskipun
gencatan senjata antara telah dilakukan, namun aparat tentera Siam
Thailand tetap saja melakukan serangan ke warga etnis Melayu, utamanya
kalau Pejuang Patani meninggalkan ribath (siaga jihad) di tanah
pusangkanya.
وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ
“jika mereka merusak sumpah (janjinya) sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agama kalian, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti” (Q.S. At-Taubah: 12).
Kesimpulan :
Apa yang salah
dari perjanjian gencatan senjata? Apakah isinya yang tidak efektif?
Sebenarnya Gencatan Senjata itu sangatlah Efektif karna menimbulkan
perdamaian yang secara berangsur-angsur dan bisa menimbulkan perdamaian
yang sesungguhnya, selama Perjanjian Gencatan Senjata Selalu di
terapkan di Negara yang bersengketa. Akan tetapi Kesepakatan perjanjian
selalu di langgar, Apa penyebabnya? Karna Setiap Isi Perjanjian
Gencatan Senjata tidak di cantumkan Penerapan Memberikan Sanksi kepada
pihak yang melanggar perjanjian gencatan senjata yang masih berlaku.
Anda dapat melihat dari fungsi dan contoh isi Perjanjian Gencatan
Senjata BRN Vs Siam Thailand di atas apakah terdapat Sebuah Sanksi Bagi
Negara Yang melanggar Perjanjian? Maka disinilah Peran JWG-PDP sebagai
Saksi perlu memberikan Sanksi dari Perjanjian tersebut.
Instrumen
Konsultatif dari aturan dalam Perjanjian Gencatan Senjata Kuala Lumpur
menunjukkan contoh-contoh komite yang baik yang dibentuk oleh
perjanjian gencatan senjata. Namun perlunya ada Komisi Repatriasi
Negara-negara Netral untuk mengawasi gencatan senjata dengan
memperhatikan kepentingan Masyarakat Sipil; Komisi Gencatan Senjata
Militer (dengan tim gabungan) untuk mengawasi implementasi gencatan
senjata; dan Komisi Pengawasan Negara-negara Netral (dengan tim
inspeksinya sendiri) untuk memastikan kepatuhan kedua belah pihak
terhadap aturan-aturan dalam perjanjian gencatan senjata tersebut.
Dalam proposal
gecatan senjata yang diajukan oleh Fasilitator perundingan negosiasi
perdamaian di Kuala Lumpur Malaysia, sayangnya gencatan senjata antara
Pemerintah Thailand dan BRN tidak ada pihak yang akan diawasi oleh
Komisi Pengawasan Internasional, OIC, Badan ASEAN, EU, atau Badan Khas
yang di wakili Fasilitator untuk gencatan senjata tersebut. Alhasil,
sangat jarang dalam perjanjian gencatan senjata ada sanksi bagi pihak
yang melanggar perjanjian tersebut.
http://dangerofpatani.blogspot.com/2013/07/gencatan-senjata-ramadhon-berdarah.html
info tambahan:
http://www.ambranews.com/berita-hangat/siapa-yang-melanggar-perjanjian/
http://www.ambranews.com/
http://kembaralisan.blogspot.com/2013/07/maut-ketika-menunggu-beduk-berbunyi.html
http://kembaralisan.blogspot.com/
http://amanpattani.blogspot.com/2013/07/penoreh-getah-ditembak-mati.html
http://amanpattani.blogspot.com/