by Jeritan Rakyat Patani
(Mr. JR Post) “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Amat berarti pepatah melayu ini yang mengajarkan kita agar saling tolong-menolong antara satu sama lain, agar kita kenal siapa kawan dan siapa lawan, agar kita kenal diri kita dan menerima takdir yang ditetapkan untuk kita jalani, dan agar kita percaya setiap perbuatan yang ikhlas ada balasan baik dari Allah SWT. Segala puji dan syukur saya panjatkan pada Allah yang maha Kuasa yang telah melahirkan para pejuang di Patani untuk menegak keadilan dan membela mereka yang dizalimi.


Dalam keadaan konflik di Patani seperti yang berlaku sekarang ini sudah pasti banyak masalah yang di hadapi oleh ramai pihak misalnya, para peniaga mungkin mengalami kerugian, tempat-tempat wisata/percutian mungkin mengalami kekurangan pengunjung, harga barang mungkin juga meningkat, dan yang utama ingin saya jelaskan adalah pasti ramai anak-anak yang kehilangan bapa mereka. Pernahkah anda terfikir akan nasib mereka setelah kehilangan pemimpin keluarga yang selama ini menyuapkan mereka rezeki, mengantarkan mereka ke sekolah, yang memberi mereka didikan, dan mereka hilang seseorang yang selalu menyelesaikan masalah mereka.

Kisah keluarga di atas saya jadikan contoh dan masih banyak lagi keluarga yang mengalami nasib yang sama atau lebih berat lagi. Menurut yang dikabarkan, pada November 2010 ada sekitar 5011 atau lebih anak yatim di Patani yang kehilangan salah satu orang tua mereka atau kedua-duanya. Hal seperti ini bukan saja terjadi di Patani, malah ada juga di Afghanistan, Iraq, Palestina, Chechnya, Kashmir, Somalia, Moro, Ambon, dan poso.

Gadis malang yang ditembak sehingga cedera parah .Badannya sudah tidak berisi akibat tinggal dirumah kekurangan makanan.Kedua ibubapa di bunuh secara kejam oleh Penjajah.
Menurut perhatian saya, hal seperti ini bukanlah perkara yang boleh dianggap mudah dan kecil karena akibat dari ketidak-pedulian kita bakal mencetus suatu masalah yang amat besar suatu hari. Antara masalah yang saya lihat adalah meningkatya jumlah mereka yang mentang perjuangan kerna pihak kafir siam sedang berusaha untuk mengambil hati anak-anak yatim dengan memberikan bantuan makanan, pakaian, uang, dan juga membiaya sekolah mereka. Selain itu, pihak siam juga sering membawa mereka ke tempat-tempat semina atau kursus dan menurut ramai pihak mengatakan kursus itu bertujuan untuk mencuci otak para anak yatim agar membeci para perjuangan dan sekaligus menentang ajalan perjuangan. Hal ini bukanlah dari pemikiran saya tapi hal ini telah terjadi di mana-mana.
Haruslah kita sadar bahwa betapa pentingnya bagi kita membela anak yatim atau anak para syuhada. Di dalam Al-Qur’an Surah Al-Ma’un ayat 1-3 “Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin “.Dan dalam sebuah hadith dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi saw bersabda : barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim diantara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni.
Setelah anda membaca coretan tulisan ini, haruslah anda sadar akan kepentingan membela nasib mereka anak-anak yang ditinggalkan.
By : Imaduddin Bahee (Mr. JRP)