Selasa, 14 Disember 2010

KENAPA ANAK MELAYU SUKA BERBICARA DALAM BAHASA SIAM

KENAPA ANAK MELAYU SUKA BERBICARA DALAM BAHASA SIAM
By : Imaduddin Bahi

Kehidupan ini ibarat perjalanan meredah hutan rimba yang penuh pepohonan yang tinggi dan rendah, besar serta kecil, dan tidak luput juga ada duri-duri dan belukar yang senantiasa menghalangi jalan kita menuju keredhaan Ilahi. Dalam perjalan menempuh dunia yang kotor ini juga terdapat bercabang-cabang pilihan jalan untuk kita lewati. Persoalannya adalah bagaimana kita menyusun langkah kita dalam perjalanan panjang ini. Ada yang putus asa dan terbaring dipinggir jalan, ada yang berjalan sambil mengeluh  dan mencemuh pada pencipta, dan ada yang berlari meredah hutan semak berduri sambil berteriak ‘Allahu Akbar, jadikan darah ini sebagai saksi ketaatan ku’.
Seperti yang kita lihat, setiap Negara pasti memiliki fenomena-fenomena yang terkait dengan pendidikan,ekonomi, dan politik. Disini akan disajikan informasi tentang fenomena yang berlaku secara terang-terangan di Patani tetapi disembunyikan dimata dunia. Ini adalah karena tiada keadilan dan hak bangsa melayu patani telah dipijak-pijak oleh pemerintah siam. Apa yang diterima oleh bangsa melayu di patani hanyalah sekatan-sekatan, keterbatasan, dan pemaksaan dalam kehidupan.
Jika ditinjau dari aspek pendidikan, yaitu dari segi bahasa dalam percakapan seharian. Semenjak dari sekolah dasar lagi anak-anak melayu dididik untuk berbicara dalam bahasa Thai, ini dapat dikatakan pemaksaan secara lembut yang sukar kita lihat dan yang jarang kita titik beratkan. Bagaimana anak-anak tidak tertarik untuk bercakap bahasa siam, karena mereka telah ‘dibasuh’ fikirannya tentang kepentingan bahasa thai dan kelemahan bahasa melayu. Bahkan murid akan di hukum jika berbicara dalam bahasa melayu. Dan pada akhirnya berbicara bahasa siam telah menjadi kebiasaan dan menjadi bahasa seharian sehinggalah mereka dewasa.
Marilah kita berubah dari jajahan kafir kepada kemerdekaan dalam islam

Akhirnya kebiasaan ini mereka bawakan sehingga kealam perkuliahan.  Apa yang paling menyedihkan adalah ada yang merasa bangga jika dapat bercakap siam dengan lancar, bahkan dengan megah mereka berbicara bahasa siam sesama melayu dan menunjuk-nunjuk pada orang luar tentang bahasa mereka yaitu siam. Tapi akibat yang terjadi adalah sebaliknya. Apa yang mereka banggakan itu ternyata menjadi satu penghinaan pada bangsa melayu patani dimata orang luar. Mereka bahkan mengejek-ejek bahwa “bangsa melayu patani tidak sedar diri,  bukan bumi sahaja dijajah, malah sanggup membiarkan fikirannya juga turut terjajah. Wahai saudaraku, ingatlah Amaran dari Allah, "Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah maha mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang".(QS 39:53).
Kita adalah seorang pengembara, tentu saja kita mampu memilih jalan kita sendiri, tapi yang kita tidak mampu memilih adalah siapa musuh kita dalam perjalanan tersebut. Sudah tentu hati kecil kita menjawab, ‘siam musuh kami’. Tapi bagaimana cara menentang mereka? Ini karena mereka telah menjajah bangsa melayu patani dalam seluruh segi, kecuali jiwa . Tapi apakah mampu jiwa-jiwa kita menentang mereka?

Wahai rakyat patani kalian sayangilah bahasa ibunda kamu

Sumber: http://www.facebook.com/update_security_info.php?wizard=1#!/note.php?note_id=139481089440696&id=100001483982042
 Jeritan Rakyat

Tiada ulasan:

Catat Ulasan