Isnin, 11 April 2011

PATANI BERDIRI, SIAM BERTINDAK KEJI

PATANI BERDIRI, SIAM BERTINDAK KEJI
by Jeritan Rakyat
 
(Mr.JR POST)Setelah ratusan tahun lamanya Patani berusaha untuk bangkit berdiri dari ikatan rantai penjajahan siam tetapi, sering saja menimpa masalah baru dan juga suatu penghinaan yang sangat besar bagi orang Melayu Muslim di Patani. Kabar-kabar  tentang pemerkosaan, pembunuhan masih lagi panas meniup di telinga kita, bahkan bukan itu sahaja ada juga kejadian seperti penangkapan tanpa alasan dan masih banyak lagi politik-politik siam yang tersembunyi.

Pada hari ini, berita-berita tentang Patani mula menyebar ke seluruh dunia dan banyak menarik perhatian media-media yang ingin tahu tentang Patani juga prihatin terhadap siksaan yang di timpa umat melayu Patani sekarang. Tampil di media adalah suatu masalah bagi umat Patani, ini karena tidak ramai tokoh-tokoh yang berani untuk tampil, disebabkan mereka sudah tahu akan akibat jika mereka tampil di hadapan umum. Contohnya dapat kita lihat kisah pejuang besar kita seperti As-Syahid Tuan Haji Sulong yang hilang tanpa jejak dan ratusan bahkan ribuan umat Patani yang dipenjara pada hari ini. Kenapa mereka dipenjara? Mereka di penajara akibat keikhlasan hati mereka untuk menyatakan hak dan juga kesanggupan mereka untuk perjuangkan sesuatu yang sangat berarti bagi mereka yaitu sebuah KEMERDEKAAN.

Masih terdengar bisikan panas tentang kejadian-kejadian penyiksaan yang ditimpa orang Patani, sekarang dikejutkan pula dengan sebuah pembunuhan seorang tokoh agama di wilayah Narathiwat. Tiada siapa yang jelas akan motif/sebab pembunuhan itu, akan tetapi sangat jelas bahwa kejadian itu dirancang rapi oleh siam laknatullah. Pembunuhnya dikatakan seorang Tahank Phrang (Tentara Penyamaran) yang di gaji khusus untuk pembunuhan seperti ini. Penubuhan Tahank Phrang dikatakan bertujuan untuk menghapus para pemimpin di Patani. Tokoh yang baru saja terbunuh Syahid ini adalah seorang guru agama dan juga seorang pemilik Pesantren/Pondok.

Tahank Phrang (tentera penyamaran) ini terdiri dari siam dan juga Umat Melayu yang kurang pendapatan ekonomi dan ada juga karena kedudukan keluarga yang bahaya menyebabkan mereka terpaksa menyertai pasukan ini. Salah satu faktornya, Tahank Phrang ini diberikan tugas khusus dan dibayar gaji lebih tinggi. Kerja mereka adalah membunuh dan memburu para tokoh dan pemimpin umat Patani. Ada yang berkata mereka diberi daftar nama orang yang harus mereka bunuh dan semuanya adalah orang Patani yang memainkan peranan besar dalam masyarakat. Setelah pembunuhan selesai mereka akan diberikan bonus berupa duit. Bagi Tahank phrang yang terdiri dari orang Melayu pulakan disuruh membunuh, jika ada yang melanggar perintah pasti akan di intimidasi/diugut akan dibunuh atau membunuh ahli keluarganya. Akhirnya ramai anggota Tahank Phrang yang terdiri dari Melayu Muslim melarikan diri karena tidak sanggup melakukan kerja keji untuk siam.

Politik keji siam ini hampir sama dengan politik yang dimainkan Amerika terhadap Iran sekitar tahun 1970-an. Terlebih dahulu Amerika menyokong gerakan pemberontakan Kurdistan menentang Gerakan Revolusi Islam Iran. Dengan kespakatan jahat antara orang dalam, Amerika mula membunuh para tokoh-tokoh terkemuka yang berperanan penting dalam Gerakan Revolusi Islam. Setelah dari itu, Amerika mula membesar-besarkan kemampuan tokoh-tokoh yang lain dan menjatuhkan tokoh-tokoh yang penting.  Tapi dalam mereka tidak sadar, para tokoh baru mula bangkit dalam kerumunan masyarakat ramai. Dari berlakunya pembunuhan tokoh-tokoh itulah yang membangkitkan tokoh baru ini secara diam-diam.

Yakinlah saudara muslimin sekalian bahwa kaum kafir tidak pernah memandang islam dengan dua belah mata, bahkan mereka hanya melihat kita dengan mata keji mereka. Mereka hanya melihat kita melalui kezaliman yang dilakukannya, kedengkian dan kerakusan terhadap harta benda dan juga wilayah kekuasaan yang bakal mereka rampas. Islam sebenarnya tidaklah tegak melalui batas wilayah, tapi melalui kesatuan iman, kesatuan ibadah dan meniti jambatan yang satu. Tapi kenapa kita sanggup biarkan mereka merobek-robek dan mengahncurkan nilai Islam yang sebenar diantara kita. Masihkah ada pembelaan terhadap mereka yang dizalimi?

By : Imaduddin Bahy (Mr.JR)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan