Selasa, 17 Januari 2012

فوليسي فنجاجه سيام ترهادف ريبولوسي فطاني دالم تاهون 2011-2014

"Roadmap to Deep-South Resolution: Government Concerns and Policy Responses 2011-2014"


Kerajaan Kolonial Thailand telah menghabiskan dana sebesar USD3,5    Milyar atau sekira Rp320 Triliun (Rp 9145 per USD) dalam operasi militer selama delapan tahun. Setidaknya 535 orang tewas pada tahun 2011. Jumlah ini      lebih tinggi dari tahun 2010 yang mencapai 521.

Duta Besar Inggris untuk Thailand Asif Ahmad mengatakan: “Konflik di Selatan Thailand akan berkembang menjadi krisis keamanan internasional”.


Dubes Uni Eropa untuk Thailand David Lipman memberikan fakta lain mengenai konflik ini: "Hampir dua orang dibunuh setiap harinya di Thailand Selatan. Ini jelas sangat mengkhawatirkan".



BANGKOK - Duta Besar Inggris untuk Thailand Asif Ahmad mengatakan, perang yang dilancarkan oleh gerilyawan Melayu Patani di Thailand selatan dapat berkembang menjadi krisis keamanan internasional.

Konflik yang menyebabkan lebih dari 5000 orang tewas selama delapan tahun terakhir, dapat berujung pada masalah seperti halnya yang terjadi di Yaman atau Afghanistan.

"Mungkin suatu hari nanti masalah itu akan menjadi masalah regional secara keseluruhan. Dan saya berani mengatakan, masalah ini menjadi magnet bagi kelompok lainnya untuk menciptakan kekacauan di tempat lain. Kita telah melihatnya di Yaman dan Afghanistan," ujar Dubes Ahmad seperti dikutip Scoop, Minggu, (16/1/2012).

Sementara Dubes Uni Eropa untuk Thailand David Lipman justru memberikan fakta lain mengenai konflik ini.

"Hampir dua orang dibunuh setiap harinya di Thailand Selatan. Ini jelas sangat mengkhawatirkan," ujar Dubes Lipman.

Pernyataan dua Duta Besar itu disampaikan dalam pidato pembukaan forum diskusi yang berjudul"Roadmap to Deep-South Resolution: Government Concerns and Policy Responses 2011-2014" di the Foreign Correspondents Club di Bangkok.

Sejumlah pejabat militer dan politikus Thailand juga turut berbicara dalam forum tersebut.

Menurut data statistik yang dikumpulkan oleh Pemerintah Thailand, dari 59 korban tewas dalam aksi penyerangan yang dilakukan oleh gerilyawan Patani itu 38 persen diantaranya merupakan penganut agama budha.

Thailand telah menghabiskan dana sebesar USD3,5 Milyar atau sekira Rp320 Triliun (Rp 9145 per USD) dalam operasi militer untuk perang melawan pejuang kemerdekaan Patani namun pembunuhan selama delapan tahun terakhir tetap meningkat.

Setidaknya 535 orang tewas tahun lalu dalam konflik yang terjadi pada tahun 2011. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari tahun 2010 yang mencapai 521.

Pemerintah Thailand dibawah pimpinan PM Yingluck Shinawatra telah mendapatkan kritikan terkait masalah ini.

Sumber dari:
http://international.okezone.com/read/2012/01/16/411/557762/konflik-thailand-berpotensi-layaknya-krisis-di-yaman, 

1 ulasan: